Bupul indah & me
Saat ini aku sedang melamun, atau mungkin merenung di dalam kelas yang berisiknya melewati tingkat kerecokan di pasar ikan.Namun, aku sama sekali tak terpengaruh.Tetap konsentrasi pada isi kepalaku saat ini.
Rasanya aku rindu, setelah mendengar orangtuaku akan merayakan idul fitri di Bupul.Sayang sekali aku tak bisa ikut.Walaupun sangat ingin.
Bupul indah...
Hampir 9 tahun lamany aku tak lagi meminum air sumurnya, menapaki tanah gersangnya, menghirup udaranya, menikmati matahari paginya, haahhh!! semakin diingat semakin aku rindu!!
Bupul indah, sebuah daratan di pedalaman pulau Papua, mendekati perbatasan Indonesia dan Papua nuguni.Dan merupakan lokasi transmigrasi yang mayoritas penduduknya dalah suku jawa.Di sinilah, tempat "start" perjalanan hidup seorang NIWANG MUTIARA FAJRIN.Suatu tempat terpencil, jauh dari kehidupan kota, belum ada listrik, belum ada jaringan handphone, jalan yang belum diaspal, rumah-rumah yang dijaraki oleh hutan belantara, dan berbagai hal lainnya yang bisa bikin heran kenapa kami bisa hidup di tempat seperti itu, padahal teknologi sudah sangat maju.Yang lain tinggal mencet tombol klo mau nelepon, ini masih harus nulis surat.parah gak tuh??
Mungkin, kebanyakan orang berpikir kami itu primitif, tidak memakai baju, ruma di atas pohon, kasar, dan lain sebagainya. kok tau??
Karena saat aku meneruskan sekolah di pulau Jawa, hampir semua teman-temanku berpikir begitu.Kadang-kadang mereka sangat lucu, menanyakan hal-hal yang gak penting. seperti, "kamu kok gak keriting??", "kamu kok gak hitam??"' atau, "disana pada pake aju gak??",bahkan ada yang menanyakan "Disana ada komputer atau TV gak??". Mungkin mereka hanya ingin tahu.Kalau saja mereka menanyakan hal -hal seperti itu pada orang papua asli, mereka udah di bantai pake tombak.haha
Tapi sebenarnya tidak begitu.Kehidupan kami tidak primitif, kami memakai baju yang layak, rumah kami seperti rumah pada umumnya, walaupun terdiri dari kayu bukan tembok, dan kami berbudi pekerti , kami bersekolah, walaupun dengan fasilitas yang kurang memadai.
Menurut aku sendiri sih, aku ini orang Papua asli.Aku lahir di sana, besar di sana.Jadi Papua, emm Bupul maksudku adalah kampung halamanku, gen aku aja yang berasal dari garut.hehe
Bapak sama Mamaku adalah orang Garut.karena pekerjaan Bapaklah yang membuat Mama terdampar di Papua smapai sekarang.10 hari setelah menikah Mama di bawa ke Bupul oleh Bapak.Jadi deh, aku dan adik-adikku lahir di sana.kecuali satu sih, adik perempuanku yang ke dua.Dia lahir di Banjar, di rumah orangtua Mamaku.Fasilitas kesehatan yang kurang memadai membuat Mamaku tidak berani melahirkan di Papua.Tapi walaupun dia lahir di Jawa, kulitnya paling gelap di antara kami berempat.hehe sshhhttt ya..nanti dia ngambek.hihi
Kami empat bersaudara, dan aku anak pertama.Orang tua kami beruntung, melahirkan 2 jodoh anak yang cakep-cakep kayak kami.hihi
"ya kan ma???"
Kadang-kadang aku bingung.setiap ditanya sama guru, "kamu dar mana??" bingung mau jawab apa.
Jwab garut atau Papua.Sebenarnya sih aku lebih bangga kalo menjawab "aku dari papua" tapi, teman-teman sekelasku suka protes "ah..garut...garut..".Ya udah cari yang aman "aku dari garut Papua" hihi
aku langsung membayangkan Kedua mata guru aku berubah menjadi tanda tanya.hehe
Rasanya aku rindu, setelah mendengar orangtuaku akan merayakan idul fitri di Bupul.Sayang sekali aku tak bisa ikut.Walaupun sangat ingin.
Bupul indah...
Hampir 9 tahun lamany aku tak lagi meminum air sumurnya, menapaki tanah gersangnya, menghirup udaranya, menikmati matahari paginya, haahhh!! semakin diingat semakin aku rindu!!
Bupul indah, sebuah daratan di pedalaman pulau Papua, mendekati perbatasan Indonesia dan Papua nuguni.Dan merupakan lokasi transmigrasi yang mayoritas penduduknya dalah suku jawa.Di sinilah, tempat "start" perjalanan hidup seorang NIWANG MUTIARA FAJRIN.Suatu tempat terpencil, jauh dari kehidupan kota, belum ada listrik, belum ada jaringan handphone, jalan yang belum diaspal, rumah-rumah yang dijaraki oleh hutan belantara, dan berbagai hal lainnya yang bisa bikin heran kenapa kami bisa hidup di tempat seperti itu, padahal teknologi sudah sangat maju.Yang lain tinggal mencet tombol klo mau nelepon, ini masih harus nulis surat.parah gak tuh??
Mungkin, kebanyakan orang berpikir kami itu primitif, tidak memakai baju, ruma di atas pohon, kasar, dan lain sebagainya. kok tau??
Karena saat aku meneruskan sekolah di pulau Jawa, hampir semua teman-temanku berpikir begitu.Kadang-kadang mereka sangat lucu, menanyakan hal-hal yang gak penting. seperti, "kamu kok gak keriting??", "kamu kok gak hitam??"' atau, "disana pada pake aju gak??",bahkan ada yang menanyakan "Disana ada komputer atau TV gak??". Mungkin mereka hanya ingin tahu.Kalau saja mereka menanyakan hal -hal seperti itu pada orang papua asli, mereka udah di bantai pake tombak.haha
Tapi sebenarnya tidak begitu.Kehidupan kami tidak primitif, kami memakai baju yang layak, rumah kami seperti rumah pada umumnya, walaupun terdiri dari kayu bukan tembok, dan kami berbudi pekerti , kami bersekolah, walaupun dengan fasilitas yang kurang memadai.
Menurut aku sendiri sih, aku ini orang Papua asli.Aku lahir di sana, besar di sana.Jadi Papua, emm Bupul maksudku adalah kampung halamanku, gen aku aja yang berasal dari garut.hehe
Bapak sama Mamaku adalah orang Garut.karena pekerjaan Bapaklah yang membuat Mama terdampar di Papua smapai sekarang.10 hari setelah menikah Mama di bawa ke Bupul oleh Bapak.Jadi deh, aku dan adik-adikku lahir di sana.kecuali satu sih, adik perempuanku yang ke dua.Dia lahir di Banjar, di rumah orangtua Mamaku.Fasilitas kesehatan yang kurang memadai membuat Mamaku tidak berani melahirkan di Papua.Tapi walaupun dia lahir di Jawa, kulitnya paling gelap di antara kami berempat.hehe sshhhttt ya..nanti dia ngambek.hihi
Kami empat bersaudara, dan aku anak pertama.Orang tua kami beruntung, melahirkan 2 jodoh anak yang cakep-cakep kayak kami.hihi
"ya kan ma???"
Kadang-kadang aku bingung.setiap ditanya sama guru, "kamu dar mana??" bingung mau jawab apa.
Jwab garut atau Papua.Sebenarnya sih aku lebih bangga kalo menjawab "aku dari papua" tapi, teman-teman sekelasku suka protes "ah..garut...garut..".Ya udah cari yang aman "aku dari garut Papua" hihi
aku langsung membayangkan Kedua mata guru aku berubah menjadi tanda tanya.hehe
0 comments: